Di sudut Kota Dumai, ada kisah luar biasa dari seorang perempuan bernama Siti Rahmawati. Ia memulai usahanya dari warung kecil di depan rumah, hanya menjual keripik singkong dan kue basah buatan sendiri. Namun siapa sangka, tekad, kerja keras, dan semangat pantang menyerah mengantarkannya menjadi pemilik pabrik makanan ringan yang kini dikenal seantero Riau.
Perjalanan Ibu Siti dimulai ketika ia memutuskan untuk membantu keuangan keluarga. Tanpa latar belakang pendidikan bisnis, ia belajar secara otodidak—mencoba resep, mencicipi hasil, dan menerima kritik dari pelanggan. Ia mengandalkan insting dan ketekunan. Perlahan, produk keripiknya mulai dikenal karena rasa yang khas dan kemasannya yang menarik.
Bergabung dengan IWAPI Dumai menjadi titik balik kariernya. Di sana, ia belajar pemasaran digital, pengelolaan keuangan, dan manajemen produksi. Ia juga mendapatkan akses ke pameran UMKM dan kesempatan bertemu dengan calon mitra bisnis.
Kini, usaha yang dulu dimulai dari dapur rumahnya telah menjelma menjadi pabrik rumahan dengan lebih dari 30 karyawan. Produk-produknya sudah masuk ke pasar minimarket, marketplace online, dan bahkan menjadi oleh-oleh khas Dumai.
Ibu Siti adalah simbol bahwa dengan kerja keras dan keberanian bermimpi, perempuan bisa mengubah keadaan menjadi keberhasilan. “Saya ingin perempuan di Dumai percaya bahwa mereka juga bisa sukses. Kita hanya perlu berani memulai dan tidak takut gagal,” ujarnya penuh inspirasi.
0 Comments